I Fell in Love With You
Because You Loved Me
When I Could'nt Love Myself
Title: I'm With You
Cast: Park Jinyoung x Kim Jisoo
Genre: Romance
Rating: PG-13
Author: Ini Fan Fiction pertama yang 95 buat, maaf masih banyak kurangnya.
Semoga kalian suka dan 95 bukan shipper Jinyoung x Jisoo
Foto ini nemu di blackpinkID dan lucu banget
Jadi mereka 95 jadiin cast fan fiction pertamaku
selamat membaca^^
Jisoo
-> Mengapa Jinyoung Oppa belum memberi kabar yah, apa harus ku telepon? atau haruskan aku cek media sosialnya? atau aku harus tanya ke Jackson? yah Jisoo! memangnya kau siapa? kenapa Jinyoung oppa harus memberiku kabar? aku bukanlah siapa-siapanya, kami hanya berteman namun pertemanan ini membuatku benar-benar mencintainya disaat aku saja tidak bisa mencintai diriku sendiri, dia membuatku merasa bahwa ada orang lain yang mencintaiku.
"Jisoo! Tolong bukakan pintu. Eomma sedang masak." suruh ibuku.
"arraseo, eomma." jawabku.
"Appa..." teriakku saat ku membuka pintu.
"maksudmu, oppa kan?" sahut Jinyoung bercanda.
"Oh, Oppa. ada apa kemari?" tanyaku.
"Ah, aku mau memberikan ini. titipan untuk ayahmu."
"dari ayahmu untuk ayahku?"
"Iya. oh, Jisoo."
"Iya, ada apa Oppa?"
"Besok nonton yuk?"
"Besok? Oppa-Jisoo-nonton?"
"Iya, mau engga?"
"Arraseo, Jisoo mau."
Jisoo
-> eommaya, oppa besok ngajak nonton. ini pertama kalinya oppa mengajaku untuk kencan. aku harus cantik besok, pakai rok atau celana yah, ah aku jadi engga sabar untuk besok. kencan berdua dengan oppa.
keesokan harinya...
"Jisoo, Oppa sudah di depan rumahmu."
"Arraseo Oppa. Jisoo turun."
"Kau cantik sekali..."
"Gomawo. Oppa kesini jalan kaki?"
"Iya. engga apa-apa kan kalau kesananya kita jalan kaki?"
"Kuencana. aku ganti sepatu dulu yah, pakai sepatu tali."
"Oppa tunggu."
-Jinyoung-ssi kenapa harus jalan kaki kan jauh bioskopnya-
"Ayo, oppa."
"Jisoo marah karena kita harus jalan kaki?"
"Aniya... cuman Jiso heran aja. kan bioskopnya jauh, hehe."
"Bioskop? haha. Jisoo, kita mau nonton basket. Jackson main hari ini."
"Hah? basket? ah iya maksud ku lapangan, jauh banget yah ke bioskop."
"Kalau Jisoo mau ke bioskop, ayo kita kesana. tapi setelah liat jackson."
"bukan gitu maksud Jisoo, Oppa."
"Jadi, Jisoo ga mau nonton sama Oppa, nih?"
"Mau kok Oppa tapi.."
"Mian, Oppa bercanda. iya pulangnya kita nonton yah."
"Arraseo, Oppa."
-Menuju Ke Bioskop-
"Jisoo, Aku ga mau kehilangan kamu tapi aku juga ga bisa memberimu status"
"maksudnya oppa gimana?"
"Bukankah ini waktu yang tepat untuk menyatakan cinta? namun, nyatanya oppa ga bisa memberimu kepastian. tapi, oppa juga terlalu egois untuk melepasmu dan melihatmu pergi."
"Jinyoung-Oppa.. setiap detik Jisoo juga takut kehilangan Oppa. tapi, Jisoo juga engga bisa bebrbuat apa-apa, karena Jisoo bukan siapa-siapa Oppa."
"Apa kita engga bisa bersama walau kita saling mencintai?"
"Oppa..."
"Atau hanya oppa yang mencintai Jisoo?"
"Jisoo juga sama kok. kalau Oppa maunya seperti itu, ayo kita jalani."
"Gomawo, Uri-Jisoo."
-Jisoo's Room-
"Apa statusmu sudah berubah? Jinyoung Oppa berkata apa padamu?" Ryuna.
"statusku masih sama, Jomblo."
"bagaimana bisa? kalian chat setiap hari mesra nonton dan kamu msh jomblo? wah Jinyoung Oppa tidak bahas apa-apa gitu? padahal tadi di parkiran kalian berdua di ledekin abis-abisan sama anak-anak." Ryuna.
"Asalkan Jinyoung Oppa disampingku, aku tak peduli status kita apa."
"Arraseo, kalau kalian mau seperti ini."
Jisoo
-> Aku berharap menjadi kekasihnya tapi kalau aku tetap memaksa dan aku kehilangannya saat ini juga, aku sungguh tak sanggup. melihatnya setiap hari namun seperti orang yang tak kukenal. apa ini yang terbaik? tapi anak-anak sekelas tadi menanyakan hubungan kami dan aku tak bisa menjawabnya. bahkan orang yang memiliki statuspun bisa berpisah apalagi yang engga ada statusnya. apa Jinyoung oppa benar-benar mencintaiku? tapi kenapa dia tak ingin memiliki status bersamaku? ya sudah ku jalani saja hari-hariku bersamanya, yang penting sekarang nyatanya dia masih bersamaku itu sudah lebih dari cukup untukku.
-Hari-hari bersama Jinyoung Oppa-
"Jisoo, besok Jackson ulangtahun. ayo kita cari kado."
"Aku pikir dompet bagus untuknya. biar ada uang di dalam dompetnya, hehe."
"Call. Jisoo, mau ice cream? vanilla?"
"Nde.. Oppa rasa apa?"
"Oppa juga Vanilla. nih, ayo kajja."
"Ice cream oppa mana?"
"Ini ice cream oppa." sambil memakan ice cream milikku.
"Ya! Oppa..."
"Jisoo, besok ayo kita ke Han River."
"Han River? Kajja."
-Han River Day-
"Oppa, Jisoo buat doshirak untuk kita makan nanti."
"Uri-Jisoo Jjang!"
"Oppa, Apa bahasa koreanya dimana?"
"emm, cangkama. ah, oppa nyerah. apa jawabannya?"
"Audio Audio Audio."
"Kok bisa? itu beneran? kok receh yah, haha."
"Iya kan aslinya Eodiya tapi Jisoo plesetin jadi audio, haha."
"Untung Uri-Jisoo Yeppeo."
"Selamat makan Oppa..."
"Ini hadiah untukmu, sebagai ganti doshirak."
"Apa ini Oppa? Tiket Duf*n? wah, gomawo uri-oppa."
-Duf*n Day-
"Oppa ayo naik Halilintar.."
"Yang nutup matanya, beliin burger yah?"
"Arraseo... kajja"
"Kajja..."
"Oppa ayo beli burger tadi oppa nutup mata dan pegang erat tangan Jisoo"
"Sengaja... biar Jisoo ga lari dari Oppa makanya dipegang dengan erat."
"Balonku ada lima kali ah, dipegang erat-erat haha."
-Fortune Teller-
"kalian berdua hidup untuk saling melengkapi satu sama lain. apapun masalah yang kalian alami, tolong jangan pernanh menyerah untuk satu dengan lainnya. saling menguatkan dan memberi dukungan. karena setiap momen yang kalian lewati adalah treasure."
"Oppa, kenapa Ahjumma-nya nangis gitu yah oppa?"
"Mungkin dia yang ngasih kesempatan kita bersama-sama."
"Hah? maksud Oppa?"
"Kayak Ji Eun Tak sama Kim Shin, kan ada Mba Lee El yang kasih waktu untuk bersama..."
"Oppa ga pantes jadi Kim Shin tau.."
"Kenapa? Pantesnya jadi Deokhwa?"
"Bukan. tapi jadi Wang Yeo, jadi Raja dihati Jisoo..."
"Arraseo, Uri-Sunny, Kim Sun."
-Namsan Tower-
"Jisoo, gomawo. untuk semuanya selama ini."
"Kenapa Oppa bilang kayak gitu? Jisoo gasuka dengernya ah."
"Jisoo, Maafin Oppa.."
"Oppa! bisa engga kita nikmatin waktu yg indah sekarang ini, jangan gini."
"Jisoo, Oppa belum selesai ngomong. Jisoo liat engga bintang yang disana."
-Jisoo melihat bintang yang ditunjukan Jinyoung Oppa, lalu menatap balik-
-Saat menatap mata Oppa, Jinyoung memegang sebuah kalung, liontin love-
"Jisoo, Ayo kita jalani hari selanjutnya sebagai Yeoja-Namja Chingu?"
"Oppa? Cincayo? Jisoo gatau harus gimana sekarang."
"Arraseo, Oppa tau jawabannya. Kalungnya cantik di leher kamu."
"Oppa, Gomawo."
Jisoo
-> Mungkin Akhir Cerita Cinta ini bisa berubah jika saat itu aku menyerah akan hubungan kami ini. bagaimana bisa seorang wanita dan pria yang saling mencintai namun tak memiliki status yang jelas. aku merasa saat itu aku seperti wanita bodoh yang selau mengiyakan setiap kata dari orang yang kusayang. namun, untuk menegaskan hati ini atau untuk meyakinkan dia bahwa aku takut menjalin hubungan tanpa status sirna ketika aku merasa lebih takut untuk kehilangan dia dari hidupku. Aku menjalani hari-hariku dengannya, setiap momen bersamanya adalah kebahagiaanku, aku sudah tak peduli orang berbicara apapun tentang hubungan kami, karena bagiku yang terpenting adalah dia hubungan kami dan sedikit egois demi kebahagiaanku juga. Bahkan yang aku inginkan dari awal adalah status kini rasanya ketika mendaptkannya pada akhirnya, aku tak merasa ada perbedaan yang berarti. karena sekarang aku bisa memanggilnya sebagai Uri-Namjachingu.
#recehbangtanjin
0 komentar:
Posting Komentar